Maret 16, 2009

NTFS

A. Sejarah NTFS

Pada awal tahun 90-an, Microsoft memutuskan untuk menciptakan sebuah sistem operasi dengan kualitas tinggi, penampilan menarik, dapat dipercaya dan aman. Tujuan dari sistem operasi ini adalah sebagai pijakan bagi Microsoft dalam bisnis yang menguntungkan ini dan meraih pangsa pasar yang luas. Pada waktu itu sistem operasi unggulan Microsoft adalah MS-DOS dan Windows 3.x yang memberikan kekuatan yang diperlukan Microsoft untuk bersaing dengan sistem UNIX. Namun ada satu kelemahan yang tidak dapat ditutupi, yaitu kedua sistem operasi tersebut menggunakan FAT file system yang memiliki kelemahan kurangnya keistimewaan yang dibutuhkan pada sistem operasi baru akan diproduksi itu. Kelemahan itu antara lain pada data storage dan management, sistem jaringan komputer, dan environment yang mendukung. Untuk mengatasi kepincangan pada Windows NT yang merupakan terbarunya, maka Microsoft menciptakan sebuah file system baru, yaitu New Technology File System (NTFS). NTFS diciptakan dengan memadukan suatu konsep file sistem lain, HPFS, yang digunakan pada OS/2 ditambah teknologi baru hasil temuan Microsoft sendiri.



B. Partisi dan Struktur Fisiknya

Partisi NTFS secara teoritis hampir dapat memiliki semua jenis ukuran partisi. Namun ukuran partisi yang maksimum saat ini masih dibatasi oleh kapasitas hard disk. Pada NT4 juga masih memungkinkan terjadinya beberapa masalah instalasi pada partisinya dan juga terjadi jika pada bagian-bagian dari partisi itu ukurannya melebihi 8GB (Giga Bytes).
Seperti pada sistem berkas lainnya, NTFS juga membagi semua tempat pada disk dalam bentuk cluster-cluster. Cluster adalah blok-blok data yang digunakan saat itu. NTFS mendukung untuk semua ukuran cluster, dari 512 bytes hingga 64 Kilo Bytes.

C. Keunggulan dan tujuan NTFS
Sistem berkas NTFS memiliki sebuah desain yang sederhana tapi memiliki kemampuan yang lebih dibandingkan sistem berkas FAT. NTFS menawarkan beberapa fitur yang dibutuhkan dalam sebuah lingkungan yang terdistribusi, seperti halnya pengaturan akses (access control), siapa saja yang berhak mengakses sebuah berkas atau direktori, penetapan kuota berapa banyak setiap pengguna dapat menggunakan kapasitas hard disk, fitur enkripsi, serta toleransi terhadap kesalahan (fault tolerance). Fitur-fitur standar sebuah sistem berkas, seperti halnya directory hashing, directory caching, penggunaan atribut direktori, dan atribut berkas telah dimiliki oleh NTFS. Bahkan, Microsoft telah menambahkan kemampuan yang hebat ke dalam NTFS agar memiliki kinerja yang tinggi, lebih tinggi daripada sistem berkas yang sebelumnya semacam HPFS atau FAT, khususnya pada ukuran volume yang besar, tetapi juga tetap mempertahankan kemudahan pengoperasiannya. Salah satu keunggulan NTFS dibandingkan dengan sistem berkas lainnya adalah bahwa NTFS bersifat extensible (dapat diperluas) dengan menambahkan sebuah fungsi yang baru di dalam sistem operasi, tanpa harus merombak desain secara keseluruhan (perombakan mungkin dilakukan, tapi tidak secara signifikan).

0 komentar:

Posting Komentar

 


Boogle's home © 2008. Design by: Pocket